Cara pernafasan dada dengan tidur;
1 .Tidur telentang tanpa bantal.
2 .Posisi tangan berada disamping tanpa menyentuh badan.
3 .Ujung ibu jari bertemu dengan ujung jari tengah.
4 .Bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata tebuka maka diperbolehkan mata terpejam.
5 .Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
6 .Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam dada.
7 .Yakni dengan mengempiskan perut dan mendorong udara dari perut kedada, sehingga terasa didalam dada udara menekan dan mendesak untuk keluar.
8 .Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
9 .Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada yang telah disimpan terkuras habis.
10 .Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan dada dengan duduk;
1 .Duduk dilantai, akan lebih nyaman apabila langsung diatas tanah yang datar dan rata.
2 .Kaki bersila, kaki kanan dibawah kaki kiri.
3 .Ujung ibu jari bertemu ujung jari tengah dan diletakkan diatas lutut kanan bagi tangan kanan dan demikian juga dengan tangan kiri diletakkan pada lutut kiri.
4 .Kepala memandang lurus kedepan dan tegap, bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata terbuka maka diperkenankan untuk memejamkan mata.
5 .Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
6 .Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam dada.
7 .Yakni dengan mengempiskan perut dan mendorong udara dari perut kedada, sehingga terasa didalam dada udara menekan dan mendesak untuk keluar.
8 .Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
9 .Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada yang telah disimpan terkuras habis.
10 .Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan dada dengan berdiri;
1 .Ambil kuda-kuda tengah.
~Kaki kanan dan kaki kiri menyamping dengan jarak sekitar 1 meter.
~Badan berada ditengah antara kedua jarak antar kaki yang meregang.
~Kaki tegak lurus, sehingga masing-masing paha akan miring.
2 .Kedua ujung ibu jari tangan bertemu dan kedua ujung jari telunjuk juga bertemu, sehingga akan terbentuk seperti sebuah lambang hati, posisi tangan lurus kedepan tapi rileks.
3 .Hirup udara secara perlahan melalui hidung secara perlahan, lembut, dan sehalus mungkin serta sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Dan gerakkan kedua tangan melebar kesamping dengan perlahan sesuai dengan irama penghirupan udara.
4 .Bila kedua tangan telah berada pada i80 derajat, gerakan tangan menuju kesamping pinggang, dan usahakan penghirupan udara selesai ketika tangan telah sampai pada pinggang.
5 .Kepalkan tangan dan letakkan disamping pinggang dan dorong udara yang ada didalam perut kedada.
6 .Tahan dalam beberapa lama atau hitungan(sekitar 10), untuk tahap awal. Dan berusaha untuk tingkat lanjut untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan nafas atau udara didada.
7 .Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan halus dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara, dan angkat tangan didepan(seakan menempel) dada kemudian gerakkan tangan kedepan, seakan seperti mendorong secara perlahan dan halus pula.
8 .Berusaha pada pengeluaran udara yang terakhir, posisi tangan atau jari sebagaimana posisi awal ketika mengambil udara, yakni membentuk hati.
9 .Ulangi pernafasan ini secara bertahap dan berusaha untuk meningkatkan daya tahannya atau lamanya menahan udara.
10 .Bila ketika menahan udara terlalu lama sehingga tidak mampu untuk mencoba mengeluarkan udara melalui mulut, maka hirup udara melalui mulut seperlunya(sedikit mungkin), kemudian keluarkan udara didalam dada melalui mulut. Hal ini diperlukan bila terdesak, yakni karena terlalu lama menahan nafas, sehingga katup tenggorokan tidak bisa terbuka, sehingga untuk memaksanya diperlukan asupan udara baru dari luar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar