Sabtu, 29 September 2007

Yaumul Quds

Yaumul Quds, hari suci...hari dimana setiap muslim berupaya untuk mensucikannya dari kezaliman. Hari yang penuh berkah ini berada dibulan yang penuh berkah dan keistimewaan diantara seluruh bulan, yakni dibulan ramadhan. Didalam hari yang istimewa dan unik nan suci dan penuh keberkahan ini muslimin diharapkan perannya dalam melawan kezaliman.

Yaumul Quds, merupakan suatu bentuk keberadaan dan usaha perlawanan dari umat muslim terhadap ketidak adilan yang di dukung oleh raksasa dan polisi dunia, Amerika serikat dan didampingi putra tersayangnya, Israel. Kezaliman mereka terhadap kemanusiaan tidaklah terhitung, apalagi terhadap dunia muslim, mereka selalu berusaha dengan segala cara untuk mampu meruntuhkan sistem keislaman dan bahkan berusaha untuk menghancurkan dan menguasai suatu negara yang berbasiskan Qur`ani.

Amerika dan Israel serta sekutunya tak segan dalam berupaya menggulung keadilan. Dan bahkan merekapun dalam menyukseskan tujuannya untuk menghilangkan kaum muslim dengan dalih kemanusiaan, keadilan dan bahkan mengatas namakan pula program populer, terorisme. Sementara mereka sendiri adalah pemberi seluruh fasilitas terhadap pelaku teror.

Dalam yaumul quds(hari suci), umat muslim diharap untuk meluangkan waktunya dalam upaya melawan setiap ketidak adilan yang selalu dilakukan Amerika dan Israel beserta sekutunya. Minimal bagi setiap muslim diharap untuk mengutuk dan mendoakan kehancuran bagi kepongahan, kesombongan, kebejatan dan kezaliman Amerika dan Israel serta sekutu setia mereka. Inilah hari dimana setiap muslim berada dalam kondisi yang suci dan berada didalam bulan yang suci serta mengerjakan suatu amal teragung yang dicita setiap insan agung, berada didalam kerangka Jihad agung.

Dengan yaumul quds, diharap seluruh muslimin berada dalam satu tujuan, melawan ketidak adilan yang diusung Amerika dan Israel beserta kroninya. Dan bersatu padu pula menyatukan energi dalam menolak setiap ketidak adilan Amerika dan kroninya. Mengutuk dan menghujat mereka adalah langkah awal dalam menumbuhkan perlawanan kecil terhadap perjuangan besar yang seluruh milik setiap pribadi direlakan untuk menuju kepada sang Khalik, penguasa setiap keberadaan.

Yaumul Quds, hanya ada dibulan suci, hari yang suci dan pendukung atau pelakunya manusia-manusia suci nan agung. Didalam yaumul quds, bagi muslimin dalam mendukung dan melaksanakan program yaumul quds, mereka tetap dalam kondisi berpuasa, kecuali bagi mereka yang terkena hukum musafir. Yaumul Quds, berada dihari "jum`at terakhir dibulan ramadhan". Itulah hari seluruh kemuliaan kan ditampakkan, yakni "Jum`at terakhir dibulan ramadhan".

Selasa, 25 September 2007

Pendongkrak suatu amal

Seluruh yang dikerjakan manusia, kan memiliki nilai, dan nilai suatu perbuatan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:
1.Kecintaan kepada Allah SWT
Dasar cinta adalah pengetahuan terhadap sesuatu, begitu juga dengan kadar seseorang terhadap pengetahuannya kepada zat Allah SWT, maka sebesar itu pula kecintaannya kepada Allah SWT.Dengan kadarnya maka nilai perbuatan dirinya yang dimulai dari hati /akal/niat, akan ternilai sesuai dengan kualitas cintanya kepada Allah SWT. Semakin besar cintanya kepada sang Khalik azza wa`ala, maka semakin besar nilai perbuatannya yang kan diberikan kepada oleh Allah SWT, baik itu amal shaleh(baik) maupun buruk. Demikian juga bila pengetahuan atau kecintaannya kepada Allah SWT kecil/rendah, maka nilai pahala atau dosa dari perbuatannya akan kecil pula.
2.Kecintaan kepada Muhammad saw
Semakin besar pengetahuan terhadap sesuatu itu besar dan sempurna, maka nilai suatu tindakan akan semakin besar. Seluruh pengetahuan memiliki 2 jalur yang saling terhubung, yakni tingkat materi dan non materi. Tingkat materi selalu berdasar pada hal yang mampu dikenali dan dipahami oleh akalnya pada maqam materi atau panca indra. Sedangkan tingkat non materi adalah hal yang mampu dikenali akalnya pada maqam ruh(sesuatu yang tanpa dipengaruhi oleh ruang dan waktu/abadi). Dan penghubung kedua jalur tersebut adalah rasa cinta, dengan pengetahuan dasar yaitu besarnya pengetahuan pada jalur materi, maka akan mempengaruhi kualitas ruhnya.
3.Kecintaan kepada seorang imam(khalifah)
4.Pengetahuan terhadap suatu amal
5.Nia
6.Tujuan
7.Keadaan/kondisi
8.Banyak(besarnya) amal/perbuatan
9.Dampak/efek terhadap diri dan lingkungan
10.Banyak(besarnya) peniru amal/perbuatan yang dilakukannya

Senin, 24 September 2007

Keislaman para nabi dan rasul

Allah SWT, menjelaskan kepada nabi-Nya terhadap Diri-Nya. Serta mengajarkan bila kekasih, pujaan dan letak keridhaan serta tujuan Diri-Nya mencipta mahluk adalah Ar-Rasul Muhammad saw.

Allah SWT, telah mengajarkan kepada nabi Adam as akan ajaran islam, dan dirinya diperintahkan untuk mengajarkannya kepada anak cucunya, baik mengenai tauhid, kenabian dan kerasulan Muhammad saw sebagai rasul dan nabi terakhir, shalat, zakat, kurban, maupun puasa.Jadi nabi Adam as adalah penyebar agama Islam yang pertama kepada manusia didunia dan keIslaman yang dibawakan nabi Adam as kepada umatnyapun telah sempurna, sesuai dengan waktu dan kemampuan akal mereka dizaman itu.

Seluruh nabi adalah beragama Islam dan ajaran keislaman merekapun telah sempurna, sehingga Allah SWT menyuruh nabi dan rasul-Nya untuk menyebarkan dan mengajarkan kepada manusia terhadap kebenaran dan kesempurnaan ajaran Islam yang dibawanya dan Allah SWT, menempatkan didalam ajaran nabi dan rasul-Nya suatu beban, yakni beban dosa bila yang menyangkal kenabian dan ajaran sang nabi dan beban pahala (ridha-Nya) bila sang umat mengikuti dan melaksanakan yang diperintahkan sang nabi-Nya.

Penyampaian ajaran dari nabi dan rasul kepada umatnya disesuaikan dengan kebutuhan umatnya terhadap permasalahan sang umat yang mereka hadapi. Sehingga tampak bila wahyu dari Allah SWT itu turun secara bertahap, dan seorang nabi tiadalah mungkin kan sedia menzalimi hak setiap mahluk, yakni mengesampingkan hukum alam. Jadi, setiap nabi dan rasul selalu mengutamakan berjalannya hukum alam daripada suatu mu`zizat.

Rasulullah Muhammad saw, adalah nabi dan rasul penyempurna. Namun bukan berarti bahwa para nabi dan rasul didalam ajaran keislaman yang diembannya tidak sempurna. Rasulullah saw adalah rasul dan nabi yang menutup sistem kenabian dan kerasulan serta penurunan wahyu, yang dengan penutupan itu Allah SWT menggantikan suatu sistem baru yang didalam kitab suci-Nya disebut:"Khalifah".

Rasulullah saw, dalam misinya telah berhasil membentuk sistem tersebut, dengan melantik seorang manusia sempurna yang menguasai seluruh ilmunya, dan yang tiada pernah menundukkan diri dihadapan berhala. Pengganti Rasulullah saw, adalah orang yang diabadikan didalam kitab mulia nan agung dan suci, Al-Qur`an Al-Karim dengan penyucian diri mereka dari seluruh dosa dan bibitnya, ketika dalam peristiwa yang diabadikan oleh kitab agung itu sendiri, yakni:"Mubahalah".

Karena Allah SWT, menetapkan kesempurnaan nikmat dan agama Islam, dimasa kenabian dan kerasulan nabi Muhammad saw dan sehingga Rasulullah Muhammad saw dinyatakan sebagai" Penyempurna".

Dengan pelantikan seorang khalifah-Nya dari nabi-Nya, maka Allah SWT-pun menyatakan kesempurnaan dan keridhaan-Nya terhadap keberhasilan sang nabi-Nya dalam melaksanakan seluruh perintah-Nya, walaupun manusia pilihan Allah dan rasul itu sendiri ditentang oleh umat sang nabi saw. Surat al-Maidah ayat 3

"Hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan atasmu nikmat-Ku dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu".