Jumat, 30 Mei 2008

Lagu Tak Bersyair

Pada saat Ahlul Bait Nabi saw dibawa ke Syam(setelah pembantaian Imam Husain dan keluarga dan sahabatnya di Karbala) dan sampai didesa Harran, dimana tinggal seorang rahib Yahudi bernama Yahya al-Harran. Rumahnya berada diatas bukit. Begitu mendengar serombongan wanita mulai dari yang anak hingga dewasa, menjadi tawanan dengan disertai kepala2 yang terpenggal, dia langsung turun dari bukit dan duduk dipinggir jalan sambil menanti kedatangan arak2an tersebut.
Akhirnya tampaklah bala tentara Ibnu Ziyad, pada saat itulah dia melihat kepala2 dibawa bersamaan dengan para tawanan wanita. Saat memandang kepala2yang terpenggal itu, matanya tertuju kepada kepala suci putra Rasulullah saw atau putra Fathimah al-Zahra, Husain bin Ali bin Abi Thalib.
Pancaran ketampanan beliau menjelma dimata Yahya, ketika tenggelam dalam ketampanan sang Imam, dia melihat bibir Imam Husain bergerak2, diapun merasa heran. Didengarnya dengan seksama dari bibir dan kepala trpenggal itu terdengar bacaan kalimat suci al-Quran;
"Wasaya`lamulladzina zhalamu ayya munqalabin yanqalibun." (al-Syu`ara: 227)
Begitu mendengan ayat tersebut dari kepala sui Imam Husain, dia langsung tenggelam dalam lamunan dan dengan keadaan gelisah dia menanyakan kepala tersebut kepada seorang tentara Yazid.
Yahya: "Katakan kepadaku, kepala siapakah itu?"
Tentara: "Itu kepala Husain putra Ali bin Abi Thalib."
Yahya: "Siapakah nama ibunya?"
Tentara: "Fathimah putri Muhammad saw."
Yahya: "Siapakah para tawanan ini?"
Tentara: "Mereka adalah anak2 serta sanak keluarga Husain putra Ali."
Yahya: "Puji syukur kehadirat Allah, kini jelaslah sudah bagiku bahwa syariat Muhammad adalah benar dan ganjaran bagi yang hidup dalam agamanya adalah kekal dalam surga dan selain agamanya adalah kekal dalam neraka." (sambil menangis).
Seketika itu pula dia mengucapkan kalimat syahadah dan jadilah dia seorang muslim. Diapun merelakan memberikan seluruh harta yang dimilikinya kepada Ahlul Bait, tetapi tentara Yazid mencegah dan menakut2inya dengan pengaruh serta kekuatan Yazid. Dikarenakan terpesona oleh daya tarik Imam Husain dan kecintaan kepada beliau telah membuatnya merasa bukan siapa2 lagi, diapun mencabut pedang dan bertempur melawan tentara Yazid sampai akhirnya gugur sebagai syahid. Dan dikebumikan didekat pintu gerbang Harran, kemudian tempat itu terkenal dengan nama kuburan Yahya.
Kisah-kisah Al-Quran (Dastanha az-Quran), hal; 285-288(590 halaman), karya: Qasim Mir Khalaf Zadeh
Penerbit; Penerbit Cahaya
Jl. Siaga Dharma VIII, no; 32E
Pasar Minggu-Jakarta Selatan
Telp: 021-7987771 (08121068423)
Fax: 021-7987633
Email; pentcahaya@cbn.net.id

Tidak ada komentar: