Abdulhamid Abi al-A`la, biasa dipanggil Abu Muhammad, adalah seorang pengikut Ahlul Bait yang setia. Ia menceritakan bahwa pada suatu hari, tatkala berada di Mekkah, tepatnya disamping Kabah, ia melihat seorang budak Imam Ja`far al-Shadiq(Imam ke-VI). Ia lalu menghampirinya demi menanyakan keadaan Imam Ja`far al-Shadiq. Sebelum bertanya kepadanya, ia melihat Imam Ja`far al-Shadiq sedang bersujud di Masjid Haram. Ia menunggu agak jauh dari tempat beliau, sampai beliau mengangkat kepalanya dari bersujud. Namun beliau bersujud cukup lama. Lalu sayapun berdiri dan menunaikan shalat beberapa rakaat. Sampai saat itu, saya masih melihat beliau bersujud.
Saya bertanya kepada budak beliau, "Sejak kapan Imam bersujud."
Budak Imam, "Sebelum kita datang kemari."
Imam Ja`far al-Shadiq mendengar ucapan kami berdua. Lalu beliau mengangkat kepalanya dan berkata kepada saya, "Hai Abu Muhammad, Kemarilah."
Saya menghampiri beliau dan memberi salam. Beliau menjawab salam saya. Saat itu terdengar gemuruh suara yang berasal dari belakang.
Imam Ja`far al-Shadiq, "Suara siapakah itu?"
Mereka menjawab, "Suara orang2 Murji`ah, Qadariyah dan Mu`tazilah."
Imam ja`far al-Shadiq, "Mereka ingin bertemu denganku. Marilah kita pergi dari sini."
Kelompok orang2 itu menghampiri Imam Ja`far al-Shadiq.
Imam Ja`far al-Shadiq, "Menjauhlah dariku! Saya bukan pemberi fatwa kalian."
Kemudian Imam memegang tangan saya dan meninggalkan mereka. Bersama2 kami keluar dari Masjidil Haram.
Imam Ja`far al-Shadiq, "Hai Abu Muhammad! Demi Allah, setelah iblis membangkang perintah Allah dan enggan bersujud kepada Adam as, lalu sepanjang umur dunia ini ia bersujud untuk Allah, sama sekali tidak memberikan manfaat bagi dirinya, dan Allah sama sekali tidak menerima sujudnya itu. Kecuali ia bersujud kepada Adam as. Begitu pula dengan umat pendosa, pembangkang dan lalai ini, yang meninggalkan pemimpin yang telah diangkat Rasulullah saw sebagai pengganti beliau saw; apapun ibadah dan amal baik yang mereka kerjakan, Allah tak akan menerimanya, kecuali mereka mengakui imamah Ali bin Abi Thalib sesuai yang diperintahkan Allah. Dengan begitu mereka akan berada dibawah naungan wilayah 'Alawi(kepemimpinan Ali) dan memasuki pintu yang dibukakan Allah untuknya, Imam Ali bin Abi Thalib."
"Hai Abu Muhammad! Allah mewajibkan kepada umat Muhammad saw lima perkara; shalat, zakat, puasa, haji, wilayah dan kepemimpinan kami. Berkatan dengan 4 kewajiban pertama, Allah memberi izin untuk tidak melaksanakansebagian perkara darinya, tetapi demi Allah, Dia tak akan mengizinkan muslimin untuk meninggalkan wilayah kepemimpinan kami('Alawi)."
Cerita-cerita hikmah(Dastan-e Dustan) halaman; 106-107(170 halaman), karya; Muhammad Muhammadi
Penerbit; Penerbit Cahaya
Jl. Siaga Dharma VIII, no; 32E
Pasar Minggu-Jakarta Selatan
Telp: 021-7987771 (08121068423)
Fax: 021-7987633
Email; pentcahaya@cbn.net.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar