Jumat, 16 Mei 2008

Keadilan Zaman

Rasulullah saw hendak mengerahkan sekelompok pasukan untuk berjihad. Beliau saw juga ingin memilih seorang panglima perang diantara mereka, "Seberapa dalamkah pengetahuanmu tentang al-Quran?"
Masing2 menyebutkan sedikit dari al-Quran, hingga akhirnya sampai kepada seorang anak muda yang usianya paling belia diantara semua sahabat yang ada. Anak muda ini berkata, "Ya Rasulullah, saya memahami surat al-Baqarah."
Rasulullah saw bersabda, "Aku jadikan engkau panglima perang."
Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! Anak muda ini kau jadikan sebagai panglima peran untuk kami orang2 tua ini?"
Rasulullah saw bersabda, "Dia memahami surat al-Baqarah,sedangkan kalian tidak."
Sungguh mengherankan! Jika seorang anak muda saja yang memahami sebuah surat dari al-Quran layak menjabat sebagai pemimpin perang, lantas mngapa seorang yang gagah beani seperti Ali, yang memahami semua ilmu al-Quran, Taurat, Injil dan Zabur dan sesuai dengan sabda Rasulullah saw sendiri, "Aku adalah kotanya ilmu dan Ali adalah pintunya," hanya dikarenakan masih muda, dirampas haknya untuk menjadi khalifah Rasulullah saw? Padahal Allah telah menganugerahkan jabatan itu kepadanya, tetapi umat dan sebagian besar umat Rasulullah saw menolaknya menjadi pemimpin mereka setelah wafatnya Rasulullah saw?
Kisah-kisah Al-Quran (Dastanha az-Quran), hal; 339-340(590 halaman), karya: Qasim Mir Khalaf Zadeh
Penerbit; Penerbit Cahaya
Jl. Siaga Dharma VIII, no; 32E
Pasar Minggu-Jakarta Selatan
Telp: 021-7987771 (08121068423)
Fax: 021-7987633
Email; pentcahaya@cbn.net.id

Tidak ada komentar: