"Adapun orang yang diberi kitabnya ditangan kanannya, ia akan berkata, "Mari! Bacalah kitabku. Sesungguhnya aku tahu bahwa aku akan menemui perhitungan terhadap diriku." Maka ia berada dalam kehidupan yang menyenangkan, dalam kedudukan yang mulia. Dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat. Kepada mereka dikatakan, "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu lakukan pada hari-hari yang telah lalu." (al-Baqarah: 18-24)
Salah satu hal yang kita yakini adalah pencatatan amal perbuatan. Al-Quran menjelaskan itu diberbagai kesempatan, bahwa bagi setiap manusia ada:"Yang mulia(disisi Allah) dan yang mencatat(pekerjaan-pekerjaanmu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." (al-Infithar: 11-12)
"Tiada suatu ucapan yang diucapkan-Nya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (al-Qaf: 18)
Mereka itulah Raqib dan Atid.Mengenai cara menulisnya, kami tidak mengetahuinya; apakah ia menulis dengan pena dan kertas atau dengan cara lain. Hanya para nabilah yang mengetahui perkara ini. Namun demikian, apapun yang dilakukan manusia, sedikit, kecil bahkan hanya berupa niat baik, akan ditulis oleh malaikat itu.
Seorang perawi hadist bertanya kepada mengenai dua malaikat, "Apakah mereka dapat mengetahui seseorang yang hendak melakukan perbuatan buruk atau perbautan baik, sehingga mereka dapat mencatatnya?"
Imam Ja`far al-Shadiq, "Samakah bau busuk dan wangi?"
"Tidak sama," jawab perawi.
Imam Ja`far al-Shadiq, "Ketika seseorang berniat melakukan sebuah perbuatan baik, maka dari dirinya keluarlah aroma wangi. Kemudian malaikat yang ada disamping kanannya(Raqib)mengatakan kepada malaikat yang ada disamping kirinya(Atid), `ketahuilah, sesungguhnya dia telah berniat melakukan suatu perbuatan baik.` Akhirnya merekapun tahu, kalau ternyata ia melakukan perbuatan yang diniatkannya itu, maka mulutnya akan menjadi pena dan ludahnya akan menjadi tinta, lalu perbuatan baik yang diniatkannya itu dituliskan untuknya. Jika ia berniat melakukan suatu perbuatan buruk, maka dari dirinya keluarlah bau busuk. Kemudian, malaikat Atid mengatakan kepada malaikat Raqib, `Ketahuilah bahwa ia telah berniat melakukan perbautan buruk.` Mereka akhirnya tahu. Kalau ternyata ia melakukan perbautan yang diniatkannya itu, maka mulutnya akan menjadi pena dan ludahnya akan menjadi tinta, lalu perbuatan buruk itu ditetapkanuntuknya."
"Barang siapa berniat melakukan suatu perbuatan maka satu kebaikan dituliskan untuknya. Jika ia mengamalkan apa yang diniatkannya itu, maka dituliskanlah untuknya sepuluh kali lipat. Dan Allah akan melipat gandakan sampai 700 kali lipat bagi orang yang dikehendaki Allah. Sementara orang yang berniat melakukan perbuatan buruk, maka yang diniatkannya itu tidak akan dituliskan sampai ia melakukannya. Jika ia tidak melakukan apa yang diniatkannyaitu, maka satu kebaikan dituliskan untuknya. jika ia melakukan yang diniatkannya itu, maka ia diberi tempo selama sembilan saat(kesempatan), dan perbuatan itu tidak akan dicatatkan untuknya. Kalau ia bertobat dan menyesali perbuatan dosa tersebut maka itu tidak akan ditulis. Jika ia tidak bertobat dan tidak menyesali perbuatan itu, satu keburukan dituliskan untuknya."
Karunia Allah yang diberikan kepada manusia adalah bahwa setiapkali ia berbuat dosa dan Atid berusaha memasukkan perbuatan dosa itu kedalam buku catatannya, Raqib mengatakan kepadanya, "Tunggulah, barangkali ia menyesal dan bertaubat." Maka Atid membiarkannya selama beberapa saat. Jika ia tidak bertobat, mereka berkata, "Betapa keras orang ini dan betapa ia tidak merasa malu kepada Tuhannya." Kemudian, dosa itu dicatatkan untuknya.
Makna riwayat ini adalah bahwa setiap manusia memiliki dua buku catatan. Satu buku untuk mencatat perbuatan baikdan buku lainnya untuk mencatat perbuatan buruk. Apapun yang dilakukannya akan ditulis dan dicatat pada kedua buku tersebut, bahkan udara yang dihembuskan dari mulut untuk memadamkan api sekalipun. Ini tercantum dalam sebagian riwayat.
"Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku catatan. Dan segala urusan yang kecil maupun yang besar adalah tertulis." (al-Qamar: 52-53)
Al-Shaduq menceritakan dalam kitabnya, al-Aqaid, bahwa Amirul Mukminin Ali dilewati beberapa orang pemuda yang sedang bersenda-gurau secara sia-sia sambil tertawa. Beliau berkata kepada mereka, "Mengapa kalian menghitamkan catatan amal kalian?" Mereka berkata, "Wahai Amirul Mukminin, apakah ini pun akan dicatat?" "Ya, bahkan nafas yang kalian hembuskan sekalipun."Begitulah, pabila anda mengangkat sebuah duri dijalan, anda akan menerima pahala dari perbuatan tersebut. Dan hati anda akan senang dengan itu, lantaran anda telah menyingkirkan sesuatu yang akan membahayakan manusia. Bahkan bila anda mengangkat sebuah batu atau kulit semangka sehingga orang yang lewat tidak menginjaknya, nanti anda akan melihat pahala perbuatan itu dihadapan anda. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang melakukan kebaikan.
Mengapa masih diperlukan 2 malaikat untuk mencatat semua perbuatan manusia? Bukankah semuanya telah dicatat dalam Sijjin? Seperti yang disebutkan dalam al-Quran;
"Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam Sijjin."(al-Muthaffin: 7)
" Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu tersimpan dalam Illiyyin." (al-Muthaffin: 18)
Jawabnya adalah lantaran Allah tidak menginginkan hambanya melakukan maksiat. Ketika manusia mengetahui adanya orang-orang yang memperhatikan dan menjaganya, ia akan waspada dan hati-hati. Wahai orang-orang yang berdosa! Sesungguhnya Allah, disamping menkadikan anggota badan kalian sebagai saksi atas diri kalian. Dia juga menjadikan 2 saksi berupa 2 malaikat, agar kalian malu untuk melakukan maksiat.Hari Kebangkitan (al-Maad), hal; 102-105(192 halaman), karya: Prof. Dastheghib
Penerbit; Penerbit Cahaya
Jl. Siaga Dharma VIII, no; 32
Pasar Minggu-Jakarta Selatan
Email; pentcahaya@cbn.net.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar