1 .Khudham, peremas telinga. Inilah julukan Ali bin Abi Thalib dari masyarakat arab, karena ia selalu mengejar dan meremas telinga setiap anak sebayanya yang mengganggu Rasulullah saw. Sejak kanak-kanak, Ali bin Abi Thalib selalu membantu nabi Muhammad saw, dari gangguan anak-anak yang sebaya dengan dirinya, karena tiada mungkin Rasulullah saw membalas kekerasan yang diterima beliau saw dari anak-anak.
2 .Malam hijrah, dimalam hijrah inilah pertama kali bagi Ali bin Abi Thalib mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan Rasulullah Muhammad saw. Dengan tidur dikamar dan ranjang serta selimut beliau saw, Ali mengecoh para pengepung yang akan membunuh nabi Muhammad saw dengan para pemuda pilihan kabilah arabia.
3 .Mengawal para wanita yang telah masuk islam untuk berangkat hijrah menuju Madinah, dan ini adalah pertama bagi Ali menghadapi pertarungan dengan orang-orang keturunan arab.
4 .Perang Badar, dalam perang ini jasa Ali memiliki peran juga, ia berhasil membunuh para jagoan Qurais yakni 2 orang, dalam adu tanding sebelum dimulainya perang umum.
5 .Perang Uhud, dalam perang ini Ali bin Abi Thalib dan sebagian kecil(7 orang) melindungi Nabi Muhammad saw dari hujan serangan panah dan pedang dari pasukan Qurais yang telah mampu memporak porandakan pasukan muslimin serta muslimin melarikan diri mereka dan juga menyelamatkan diri dipebukitan Uhud. Berkat sebagian muslimin yang berjuang demi nabi Muhammad saw inilah nabi saw selamat dari incaran pembunuhan, walaupun sebagian tubuh beliau saw yang suci terluka, yakni gigi dan pipi beliau akibat pukulan pedang pasukan Qurais yang membuat rumba-rumbai topi baja beliau saw menebus pipi beliau saw.
6 .Perang Ahzab, perang Khandaq(parit), inilah perang yang sangat hebat dalam sejarah muslimin, walaupun yang mengalami korban dipihak kaum Qurais, namun memiliki suatu tingkat keimanan yang sangat jelas. Dalam perang ini Salman al-Farisi yang berasal dari Iran(Persia) memiliki usulan yang sangat membantu dalam kemenangan kaum muslimin, yakni dengan usulan membikin parit sepanjang kota Madinah selebar kuda tak mampu menjangkau atau menyeberanginya. Namun 5 jagoan arabia berhasil menyeberangi parit,yang dipimpin Amar bin Abdil Wud, dan segera menantang kaum muslimin untuk menghadapinya. Kehebatan dan kejagoan Amar bin Abdul Wud telah mengecilkan hati kaum muslimin, suara lantang Amar terjawab kebisuan dan gemeretak tulang ketakutan, dan kebisuan itu dipecah suara Ali bin Abi Thalib yang meminta persetujuan nabi Muhammad saw, namun setelah menunggu dan mengharap ada muslimin yang berani mengganti Ali bin Abi Thalib dan ternyata tidak ada, baru nabi Muhammad saw mengijinkan Ali bin Abi Thalib menghadapi Amar bin Abdul Wud. "Sepenuh iman melawan sepenuh kafir", inilah bukti tingkat keimanan Ali yang sangat tinggi, yang tak gentar terhadap musuh setangguh Amar-jawara arabia. Setelah perjuangan yang sangat berat akhirnya terdengar suara takbir ciri khas kemenangan Ali bin Abi Thalib.
7 .Perang Khaibar, dalam usaha memberantas benih-benih yang akan memerangi kaum muslimin, Rasulullah saw mengepung kaum yahudi dikawasan Khaibar, namun usaha ini tersendat dengan adanya benteng kunci kaum yahudi, yakni benteng Watih dan Sulalim. Beberapa sahabat nabi saw telah diutus untuk merebut dan menaklukkan benteng tersebut namun semuanya gagal membawa kemenangan, sehingga Rasulullah saw membuat ultimatum "Esok akan aku serahkan panji ini kepada orang yang dicintai Allah dan rasu-Nya, dan ia juga mencintai Allah dan rasul-Nya juga".
Setelah shalat subuh usai, Rasulullah saw mengedarkan pandangannya kepada seluruh sahabatnya yang hadir, namun Rasulullah saw menanyakan dimana Ali bin Abi Thalib berada?
Maka Ali bin Abi Thalib pun dijemput yang ternyatamengalami sakit mata hingga membuat dirinya tidak mampu untuk berjalan, kemudian nabi saw mengobati mata Ali dan seketika itu juga sembuh. Kemudian nabi saw mengangkat tangan Ali bin Abi Thalib sambil bersabda: "Wahai Ali engkau adalah hamba yang Allah dan rasul-Nya cintai dan engkau juga mencintai Allah dan rasul-Nya". Kemudian Rasulullah saw memberikan panjinya kepada Ali bin Abi Thalib.
Seperti biasa terjadi adu tanding antar panglima, dan Ali bin Abi Thalib berhasil membunuh pahlawan dan sekaligus panglima kaum yahudi, Harist dan Marhab dan berhasil menggunakan pintu benteng Watih untuk sebagai perisainya dan kemudian pintu tersebut diletakkan untuk jembatan agar pasukan muslimin bisa memasuki benteng Watih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar