Kamis, 26 Juli 2007

Nikmat tak berujung dalam naungan Ilahi

Sujud syukur, bentuk tanda terima kasih kepada Allah SWT, dan itu dilakukan dalam setiap habis mengerjakan rutinitas ibadah, yakni: "shalat". Dan hal ini diperluas dengan mensyukuri setiap nikmat yang diterima oleh setiap jiwa, dengan ungkapan pendek:
Syukrallah
Syukran
Alhamdulillah
Sujud syukur
Sujud ini dilakukan hanya sekali sujud, dan untuk lamanya tak terbatasi. Tinggal keinginan seseorang dalam menumpahkan kebersyukurannya terhadap nikmat yang diterimanya dari sang pencipta dan pemberi nikmat padanya. Dan bisa pula ditambahkan suatu bentuk kecintaan kepada Rasulullah saw dengan mengumandangkan shalawat(Allahumma shalli ala Muhammad wa ali Muhammad) 3x.
Dengan mengungkapkan suatu tanda ungkapan syukur, maka akan menambah rasa nikmat yang diterima dan sekaligus sebagai bukti bila sang pensyukur menginginkan nikmat yang lebih dari sang pemberi. Dan itu juga menunjukkan bila sang penerima sangat menyukai terhadap apa yang diberikan oleh sang pemberi, serta mewujudkan rasa cinta yang dalam kepada sang pemberi nikmat dan juga bila dirinya mengetahui siapa sang pemberi nikmat padanya.
Adalah tak terpungkiri bila mensyukuri nikmat kepada pemberi itu sangat membantu dalam mmperoleh nikmat yang lebih dan harapan adanya tambahan nikmat. Dan itu juga membuktikan bila sang pensyukur mengetahui akan diri pemberi nikmat.

Tidak ada komentar: