Kamis, 24 Juli 2008

Cahaya Ilahi

"Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa perintah, lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu Imam bagi manusia.' Ibrahim berkata: 'Juga dari keturunanku?' Allah berfirman: 'Janji-Ku tidak mengenai orang yang zalim.'" (al-Baqarah: 124)
Kenapa kok Imam...? Sebenarnya hakikat Imam itu apa....? Bukankah Ibrahim telah menjadi Nabi...? Lalu apa keistimewaan dari kedudukan Imam...?
Apakah Ishaq menjadi seorang Imam ....? Dirinya hanya bermaqam nabi.
Apakah Ismail menjadi seorang Imam....? Dirinyapun hanya bermaqam nabi.
Apakah Isa pernah menjadi Imam....? Dirinyapun juga hanya bermaqamkan seorang nabi.
Lalu siapakah dari keturunan Ibrahim yang memenuhi janji Tuhannya...? Adakah....?
Bila Ishaq dan Ismail hanya berkedudukan sebagai seorang nabi, adakah manusia dari umat Muhammad saw yang sederajat dengan mereka....walau hanya satu sifat saja dari para Nabi keturunan Ibrahim as....?
Apakah para nabi as dari keturunan Ibrahim pernah berbuat zalim...? Kenapa mereka tidak berkedudukan sebagai Imam, bila syaratnya hanya tidak zalim....?
Apakah Imam itu kedudukan hanya dalam shalat...? Apakah telah diketahui apa itu Imam dalam shalat...? (Gerak diwajibkan tunduk terhadap geraknya sang pemimpin, begitu juga ucapan dan bahkan niat) Sudahkah ada pelajaran dari hal ini...? Imam dalam arti apa yang dipahami...?
Adakah umat Muhammad saw yang mampu menandingi keberanian dan keperkasaan Musa as....?
Adakah umat Muhammad saw yang mampu menandingi kelembutan Isa as....?
Adakah umat Muhammad saw yang mampu menandingi kedermawanan Yusuf as....?
Jawabnya tidak ada... Lalu kenapa mereka berani berkedudukan Khalifah Rasul saw...?
Apakah Rasul saw itu bukan seorang Imam.....? Bukan seorang Khalifah...? Bukan seorang Wali...?
Ini yang diganti kedudukannya sebagai seorang Nabi, Imam, Khalifah, Wali...!!!! Apa siiiih yang diwakili mereka dari Nabi Muhammad saw...? Adakah perwakilan mereka dari fungsi kenabian atau salah satu maqam Rasulullah saw....?
Qurays....cukupkah itu syarat untuk peroleh anugerah berkedudukan Imam...?
Bagaimana bila janji Tuhan itu berlaku juga bagi nabi-Nya....? Muhammad saw...?
"Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu(Muhammad) Imam bagi manusia.' Muhammad berkata: 'Juga dari keturunanku?' Allah berfirman: 'Janji-Ku tidak mengenai orang yang zalim.'"
Dari mana akan dirunut adanya seorang Imam...?
Dari Ibrahim as dirunut calon Imamah, setelah Nabi Muhammad sebagai nabi akhir dan seorang Imam, Khalifah, Wali...kenapa kok merunutnya kembali ke Qurays....?
Apa Islam dan nabinya mengajarkan kebelakang atau mundur...? Kenapa tidak maju?... Lawong sudah jelas merunut itu dari Muhammad saw.... Kenapa malah harus mundur ke Qurays yang masih dipertanyakan kualitasnya....? Apakah masih diragukan kualitas ruhaniah dan akaliah Ahmadi....? (Keluarga Nabi Muhammad saw...)......??????????????

Tidak ada komentar: