Rabu, 24 Oktober 2007

Tauhid(Nahjul balaghah-Ali bin Abi Thalib)-1

Tauhid
Segala puji bagi Allah yang nilai-Nya tidak terlukiskan oleh para pembicara; tidak terhitung nikmat-Nyaoleh para penghitung; dan ha-hak-Nya tidak akan terpenuhi oleh para pengupaya. Ia tidak dapat dicapai oleh ketinggian tingkat intelektual, dan tidak terselami oleh pengertian yang dalam; Ia yang sifat-Nya tiada terbatsi lukisan, pujian yang tepat tidaklah maujud, sang waktu tidaklah dapat memberi batas, dan tiada kurun yang mengikatnya. Ia menciptakan mahluk dengan kemahakuasaan-Nya, menyebarkan angin dengan rahmat-Nya, memperkukuh bumi dengan batu karang.
Pangkal agama adalah makrifah-Nya, dan kesempurnaa makrifah-Nya adalah membenarkan-Nya, dan kesempurnaan pembenaran-Nya adalah mengesakan-Nya, dan kesempurnaan keimanan kepada keesaan-Nya adalah tulus ikhlas kepada-Nya, dan kesempurnaan tulus ikhlas kepada-Nya adalah menafikan sifat-sifat yang diberikan kepada-Nya, karena setiap sifat membuktikan bahwa ia bukanlah yang disifati dan setiap yang disifati membuktikan bahwa ia bukanlah sifat. Dan barang siapa menyifatkan Allah yang maha Suci, maka ia telah memberi pasangan kepada-Nya, dan barang siapa memberi pasangan kepada-Nya maka ia telah menggandakan-Nya, dan barang siapa telah menggandakan-Nya maka ia telah membagi-bagi-Nya, dan barang siapa telah membagi-bagi-Nya maka ia telah berlaku jahil kepada-Nya, dan barang siapa berlaku jahil kepada-Nya berarti telah ia telah menunjuk-Nya; dan barang siapa menunjuk-Nya berarti telah memberi batas kepada-Nya, dan barang siapa membatasi-Nya berarti memberi jumlah kepada-Nya.
Dan barang siapa berkata "Didalam apa Dia?" maka ia telah menyisipkan-Nya, dan barang siapa berkata "Diatas apa Dia berada?" maka, sungguh Ia lepas dari hal tersebut. Dia adalah maujud, tetapi tidak muncul dari peristiwa kejadian. Ia ada, tetapi tidak dari tiada. Ia bersama segala sesuatu tanpa saling berdampingan. Dan Ia tidak bersama segala sesuatu tanpa berpisah. Ia bertindak, tetapi tidak berarti Ia bergerak dan menggunakan alat. Ia Esa meskipun tiada sesuatupun yang menemani-Nya dan tidak merasa sepi karena ketiadaan mahluk-Nya.
Penciptaan Semesta
Ia mengadakan mahluk melalui ciptaan dengan memunculkannya dari ketiadaan tanpa memutar otak, tanpa melakukan percobaan, tanpa melakukan gerakan dan tanpa kerisauan. Ia mengadakan dan membagi-bagi waktu untuk segala sesuatu, menghimpun segala keanekaragman mereka, memberiakan mereka sifat-sifat mereka, serta menentukan corak mereka masing-masing, Mahatahu Ia sebelum mereka diciptakan, Mahasadar Ia akan batas dan akhir mereka, Mahaarif Ia akan kecenderungan dan liku-liku mereka.
Kemudian Allah Yang Mahasuci menciptakan rongga-rongga diatmosfire dan mengembangkan ruang angkasa serta lapisan-lapisan angin. Ia mengalirkan kedalamnya air yang berombak menderu dan gelombangnya saling melompati. Ia memuatnya kedalam angin yang menghancurkan dan topan yang mematahkan, memerintahkan untuk mengembalikannya (sebagai hujan), memberi kesempatan kepada angin untuk mengontrol hujan yang bertenaga dan memperkenalkannya dengan keterbatasan-keterbatasannya. Angin berhembus dibawahnya sedang air mengalir menderu diatasnya.
Yang Mahakuasa menciptakan angin dan membuat gerakanya menjadi mandul, mengabadikan kedudukannya, memperkukuh gerakannya, dan mengembangkannya, menjauh dan melebar. Kemudia Ia memerintahkan angin untuk mengangkat air yang dalam dan memperkuat gelombang-gelombang laut. Maka angin laut lalu mengocoknya seperti dadih dan mendorongnya dengan kukuh keangkasa, melemparkan bagian depannya kebagian belakang, dan tetap mengalir, sehingga permukaannya terangkat dan permukaan(air)penuh dengan buih. Kemudian Allah Yang Mahakuasa mengangkat buih kedalam angin yang terbuka dan kecakrawala yang luas dan de3ngan ini menciptakan langit yang tujuh dan membuat bagian bawah sebagai gelombang yang tetap dan bagian atas sebagai atap yang memberi perlindungan dan gedung yang tinggi tanpa tiang penyangga atau tanpa paku untuk mengikat yang satu dengan yang lain. Kemudian Ia menghiasinya dengan bintang-bintang dan cahaya meteor-meteor dan menggantungkan didalamnya matahari yang bersinar dan bulan yang bercahaya dibawah langit yang berputar, atap yang bergerak dan cakrawala yang berpusar.
Penciptaan Malaikat
Kemudian Ia menciptakan lobang-lobang antara langit-langit yang tinggi dan mengisinya dengan sekumpulan malaikat-Nya. Sebagian dari mereka bersujud dan tidak ruku`. Sebagian lainnya ruku` dan tidak berdiri. Sebagian dari mereka berbaris dan tidak meninggalkan tempatnya. Sebagian dari mereka memuji Allah tanpa lelah. Kantuk atau kelengahan akal sehat atau kelesuan ataupun kelupaan tidak mempengaruhi mereka.
Diantara mereka ada yang memegang amanat menyampaikan wahyu, sebagian menyampaikan kata-kata kepada para rasul-Nya dan sebagian lagi pergi pulang menyampaikan keputusan dan perintah-Nya. Diantara mereka ada yang melindungi hamba-Nya dan menjaga pintu surga. Diantara mereka ada yang langkahnya melekat kukuh dibumi akan tetapi lehernya menjulang kelangit, anggota-anggota tubuhnya mengarah keluar dan bahu-bahu mereka selebar arsy, mata mereka menatap kebawah, mereka mengembangkan sayapnya dibawah arsy mereka membuat tabir-tabir kehormatan dan layar-layar kekuasaan antara mereka dan segala sesuatu lainnya. Mereka tidak mengkhayalkan Pencipta mereka dalam bentuk, mereka tidak menghubungkan kepada-Nya sifat-sifat mahluk dan tidak menunjuk-Nya dengan gambaran.
Penciptaan Adam
Allah mengumpulkan tanah yang keras, lunak, manis dan asam, tanah liat yang Ia celupkan kedalam air sehingga menjadi murni dan mengadonnya dengan uap air sehingga lekat. Dengan ini Ia mengukir bentuk dengan lengkungan, persendian-persendian, anggota-anggota tubuh dan bagian-bagian. Ia mengeraskan sampai kering untuk waktu yang ditentukan dan saat yang diketahui. Kemudian Ia meniupinya dengan ruh-Nya sehingga ia memiliki corak manusia dengan jiwa yang mengendalikannya, akal yang digunakannya, anggota tubuh yang mengabdinya, organ-organ yang merubah posisinya, kecerdasan yang membedakan benar dan salah, rasa-rasa dan bau-bauan, warna-warna dan bentuk-bentuk. Ia merupakan campuran dari tanah tanah liat dengan macam-macam warna, zat yang saling lekat, yang bertentangan dan punya sifat yang berbeda seperti panas, dingin, lembut dan keras.
Kemudian Allah meminta para malaikat untuk memenuhi janji-Nya terhadap mereka, memenuhi janji yang Ia buat terhadap mereka dengan menyuruh mereka bersujud kepadanya dan merunduk kepada kedudukannya yang terhormat. Allah lalu berfirman:
"Dan ketika Kami firmankan kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam," merekapun sujud, kecuali iblis." (Al-Qur`an, 2:34, 7:11, 17:61, 18:50, 20:116)
Takabur menguasainya, dan keburukan mengalahkannya. Maka ia merasa bangga dengan ciptaan dirinya dari api dan menghina ciptaan dari lempung. Maka Allah memberikan penundaan sampai ia pantas memperoleh kemarahan-Nya dan untuk menyempurnakan cobaan(bagi manusia) serta untuk memenuhi janjinya(kepada iblis). Maka berfirmanlah Allah:
"Aku beri kau waktu, sampai hari yang ditentukan." (Al-Qur`an, 15:37, 38:80-81)
Sesudah ituAllah menempatkan Adam dalam sebuah rumah sebagai tempat tinggalnya yang aman dan tenteram, danIa mengingatkannya tentang iblis dan sifat permusuhannya. Kemudian musuhnya merasa cemburu melihat Adam disurga dan persentuhannya dengan kebajikan. Maka ia membeli keyakinannya dengan keraguan, keteguhannya dengan kelemahan. Ia lalu mengubah kebahagiannya dengan ketakutan dan martabat dirinya dengan penyesalan serta malu. Kemudian Allah memberikan kesempatan kepada Adam agar bertobat, mengajarkan ia kata-kata karena Ia Pemurah, menjanjikannya untuk kembali ke surga-Nya dan mengirimnya ketempat percobaan dan menjadi sumber berkembang biak keturunan.


Dan Allah memilih nabi dan rasul dari keturunan Adam, mengambil janji mereka untuk wahyu-Nya dan menyampaikan tabligh sebagai amanat mereka. Dalam perjalanan waktu banyak orang telah menyesatkan perjanjian yang Allah berikan kepada mereka dan mengabaikan kedudukan-Nya serta menyerikatkan-Nya. Setan memalingkan mereka dari pengetahuan terhadap-Nya dan menjauhkan diri dari beribadat kepada-Nya. Kemudian Allah mengirim rasu-rasul-Nya dan sederetan nabi kepada mereka agar mereka memenuhi janji mereka terhadap penciptanya, Allah. Dan agar para rasul dan nabi menyampaikan kepada mereka nikmat-Nya dan berhujah kepada mereka dengan tabligh, untuk membukakan tabir hikmah dan kebajikan terhadap mereka dan menunjuk kepada mereka tanda-tanda kemahakuasaan-Nya, yaitu langit yang diangkat diatas mereka, bumi yang dihamparkan dibawah mereka, sumber yang menghidupkan mereka serta kematian yang mengakhiri hidup mereka, penyakit-penyakit yang membuat mereka menjadi tua serta peristiwa yang susul-menyusul menimpa mereka.
Allah tidak pernah membiarkan hamba-Nya tanpa mengirim kepada mereka seorang nabi atau tanpa sebuah kitab yang Ia turunkan atau hujah yang mengikat atau dalih yang kukuh. Para rasul ini tidak merasa kecil karena jumlah yang kecil atau besarnya jumlah yang mendustai mereka. Diantara mereka terdapat pendahulu yang menyeut nama yang akan menyusulnya atau yang kemudian yang telah yang telah diperkenalkan oleh pendahulunya.
Kenabian Muhammad saw
Seperti itu kurun berlalu dan waktu berputar, para ayah pergi dan para anak mengganti mereka, sampai Allah mengutus Muhammad sebagai nabi-Nya, untuk memenuhi janji-Nya dan untuk kesempurnaan risalah-Nya. Perjanjian-Nya diambil dari para nabi, akhlaknya sangat termahsyur dan kelahirannya sungguh mulia. Penduduk dunia masa itu terbagi dalam kelompok-kelompok, tujuan mereka terpisah dan cara mereka beraneka ragam. Mereka mempersamakan Allah dengan mahluk-Nya atau mnyimpulkan nama-Nya untuk selain Dia.
Kemudian Allah memilih Muhammad untuk menemui-Nya dan meridhainya sebagai wali-Nya sendiri, menganggapnyaa terlalu mulia untuk tinggal didunia ini dan memutuskan untuk mengeluarkannya dari dunia percobaan ini. Maka Ia menariknya kepada-Nya dengan kehormatan. Allah memberkahinya dan keluarganya.
Al-Qur`an dan Hadist
Tetapi nabi telah meninggalkan kepadamu sesuatu yang sama seperti yang ditinggalkan para nabi kepada umat mereka, karena para nabi tidak bermaksud meninggalkanmereka dalam kegelapan tanpa suatu jalan yang jelas dan panji-panjiyang kukuh, yaitu Al-Qur`an yang menjelaskan halal dan haram, kewajiban dan kemuliaan, nasikh dan mansukh, kebolehan dan keharusan, kekhususan dan yang berlaku umum, ibarat dan misal, yang panjang dan yang singkat, yang jelas(muhkamat) dan yang tidak jelas(mutasyabih), menafsirkan singkatan-singkatan dan menjelaskan ketidak jelasan.
Didalamnya terdapat ayat-ayat yang mengandung kewajiban mengejar ilmu dan ayat-ayat lain yang membolehkan ketidaktahuan. Al-Qur`an juga mengandung ayat-ayat yang kelihatan seperti kewajiban tetapi nasikhnya ditunjukkan oleh perbuatan Rasulullah,sunnah atau kelihatan seperti kewajiban menurut sunnah Rasulullah tetapi Al-Qur`an tidak membenarkan mengikutinya. Atau terdapat ayat-ayat yang merupakan kewajiban dalam waktu tertentu tetapi tidak untuk waktu sesudahnya. Yang diharamkan-Nya juga berbeda. Sebagian adalah besar yang diancam api neraka dan adapula larangan kecl yang terdapat kesempatan pengampunan. Terdapat juga larangan yang berkisar antar perbuatan haram kecil yang diampuni-Nya bila dilakukan paling sedikit, tetapi melebar bila perbuatan tersebut diteruskan.
Haji
Allah mewajibkan kamu melakukan ibadah haji ke Baitul Haram sebagai tempat kembali bagi manusia yang mengunjunginya seperti hewan dan burung dara mengunjungi mata air. Allah Yang Mahaagung membuat suatu lambang atas sikap merendah mereka didepan kebesaran-Nya. dan pengakuan mereka terhadap keagungan-Nya. Ia memilih diantara hamba-Nya orang yang mendengar dan menjawab panggilan -Nya serta memberikan kesaksian terhadap firman-Nya. Mereka berhenti ditempat ditempat pemberhentian nabi-nabi-Nya dan mencontoh malaikat-malaikat-Nya yang bertawaf mengelilingi Arsy-NYa, mengamankan semua keuntungan dalam menjalankan ibadat kepada-Nya dan mempercepat kearah pengampunan yang dijanjikan-Nya. Allah Yang Mahakuasa membuat Ka`bah sebagai lambang bagi islam dan sebagai penghormatan bagi mereka yang datang menghadap. Ia mewajibkan ibadah haji dan mewajibkan hak-hak-Nya serta menetapkan, agar manusia menyambutnya dengan gembira. Allah berfirman:
"...beribadah haji kerumah itu, adalah keajiban manusia terhadap Allah, (yakni) siapa yang melakukan perjalanan kesana. Tapi barang siapa yang ingkar, sungguh Allah Mahakaya, tiada memerlukan mahluk-mahluk ciptaan-Nya" (Al-Qur`an: 3:97).
Dikutip dari buku" Nahjul Balaghah" Ali bin Abi Thalib

Tidak ada komentar: