Sabtu, 21 Juni 2008

Genta Bidadari

Kalian menganggapku tak memiliki hak waris. Apakah kalian menghendaki berlakunya kembali hukum jahiliah? Bagi orang yang meyakini kebenaran Allah, tidak ada hukum yang lebih baik selain hukum Allah. Tidakkah kalian tahu bahwa aku ini putri Muhammad saw?"
Hai Anak Abu Quhafah(Abu Bakar), apakah dalam kitab Allah terdapat ketentuan bahwa engkau boleh mewarisi milik Allah, sementara aku tidak boleh mewarisi milik ayahku? Sungguh, engkau telah mengadakan sesuatu yang tidak benar. Apakah kalian sengaja hendak meninggalkan kitab Allah atau ingin menaruhnya dibelakang punggung kalian? Padahal, al-Quran dengan jelas menegaskan bahwa,"Nabi Sulaiman mewarisi Nabi Dawud." (al-Naml; 16)?
Khususnya, mengenai berita tentang Nabi Yahya, putra Nabi Zakaria, al-Quran juga telah menegaskan;
"Ya Allah, berilah aku disisi-Mu seorang penerus yang akan mewarisiku dan mewarisi keluarga Ya'qub." (Maryam; 5-6)
"Selain itu, Allah menegaskan; orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak atas sesamanya didalam kitab Allah." (al-Anfal; 75)
"Allah telah mensyariatkan bagimu tentang pembagian warisan untuk anak-anakmu. Yaitu bagian seorang anak laki-laki sama sengan 2 bagian anak perempuan." (al-Nisa; 11)
"Jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu-bapak dan karib-kerabatnya secara baik-baik, ini adalah kewajiban atas orang-orang yang bertakwa." (al-Baqarah; 180)
Namun, sekarang kalian menganggap aku ini tidak memiliki hak waris atas pusaka ayahku dan aku dipandang tidak mempunyai hubungan kekeluargaan dengan ayahku. Adakah sebuah ayat yang dikeluarkan dari al-Quran, oleh ayahku, khusus untuk kalian? Ataukah kalian hendak mengatakan bahwa dua orang yang memeluk agama berbeda tidak boleh saling mewarisi? Bukankah aku dan ayahku memeluk agama yang sama? Apakah kalian merasa lebih mengerti tentang ayat2 khusus dan umum al-Quran dibandingkan dengan ayahku, ibuku(Khadijah), dan anak pamanku(Ali)?
Kalau memang demikian sikap kalian, apa yang harus aku katakan. Biarlah kelak Padang Mahsyar yang akan menjumpai kalian. Sebaik2 hakim adalah Allah. Sebaik2 pemimpin adalah Muhammad saw. Sebaik2 hari perjanjian adalah hari Kiamat. Ketika itu, orang2 yang berbuat batil akan merugi, dan penyesalan dikemudian hari tidak akan berarti.
"Setiap berita yang disampaikan seorang rasul pasti akan tiba saat kejadiannya, dan kelak kalian akan mengetahuinya." (al-An'am; 67)
"Siapa-siapa yang bakal terkena siksa yang mengerikan dan tertimpa azab yang kekal." (Hud; 39)
Kisah Fathimah az-Zahra (360 Fadhail mashaib wa Karamat-e Fatimaeh Zahra) ; Hal: 335 - 338 (420 halaman) ; Karya: Abbas Azizi
Penerbit; Penerbit Cahaya (Qorina)

Jl. Siaga Dharma VIII, no; 32E
Pasar Minggu-Jakarta Selatan
Telp: 021-7987771 (08121068423)
Fax: 021-7987633
Email; pentcahaya@centrin.net.id

Tidak ada komentar: