Kamis, 04 Desember 2008

Ied Ghadir

18 Zulhijjah, merupakan hari yang dilupakan oleh umat muslim...hari itu memang hari yang tidak sedahsyat perang Khandaq, perang Badar, atau bahkan meninggalnya nabi saw....
Pada hari itu, seluruh jamaah haji yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw berkumpul dibawah terik sang surya dilembah Ghadir....dengan menumpuk pelana kuda dan onta, berdirilah sebuah mimbar untuk Rasulullah saw, dimana beliau harus mengeluarkan desakan hatinya sejak usai haji hingga tibanya beliau saw dan rombongan di lembah Ghadir....
"Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika kamu tidak kerjakan berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya." (Al-Maidah: 67)
Sejak selesainya haji, Rasulullah saw menerima wahyu ini, sedangkan bila beliau saw sampaikan, maka akan terjadi kekacauan yang maha dahsyat didalam da`wah beliau, yakni setelah kepergian beliau saw. Karena begitu kompleksnya permasalahan ini, dan apa yang disampaikan beliau kepada umatnya tidak sesuai dengan keinginan pengikutnya...
Penentangan terhadap beliau dari umatnya begitu besar namun begitu halus dan tertata rapi, sehingga tiada satupun dari selain munafikin itu yang tahu akan kemunafikan mereka...(sehingga al-Quran sendiri mengibaratkan, nabi saw tidak mengetahui umatnya yang munafik...? ).
Beratnya yang akan disampaikan Rasul saw sungguh terbukti, karena apa yang disampaikan beliau saw adalah kebutuhan pokok dari setiap insan, dan merupakan pangkal serta ujung dari risalah Tauhid...
Ghadir khum, itulah lembah yang menjadi saksi bisu, dikumandangkannya satu nama yang selalu ditentang oleh seluruh kabilah arab dan suku serta pengikut Nasrani dan Yahudi diwaktu itu....dan setiap jiwa bergetar terhadap keperkasaan pemilik nama ini, dimana ketika dirinya maju dimedan perang...musuhnya tunduk terhadap tutur kata dan pedangnya...tiada pernah membelakangi medan juang dan tiada pernah menyerang musuhnya tanpa persiapan...seluruh jawara arabian bangga mati diujung pedangnya...namun keluarga korban merupakan insan yang menyimpan dendam tak terhapuskan walau diberi kelembutan hatinya...
Hari dan saat itu, seluruh manusia yang hadir di Ghadir, bahkan Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khatthab, dan Utsman bin Affan menjabat tangannya terhadap pelantikannya sebagai pengganti nabi saw...khalifah rasul dan khalifatullah....
Ali bin Abi Thalib
Itulah nama sang menantu nabi saw, yang dilantik menjadi khalifah setelah sang nabi saw, pilihan sang Ilahi Rabby...pembunuh jawara jazirah arabic, penggetar jiwa para pendekar manusia tak beradab....
"Pada hari ini orang-orang kafir telah berputus asa untuk mengalahkan agamamu, maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridhai Islam menjadi agama bagimu." (Al-Maidah: 3)
Setelah pengangkatan sang menantu menjadi khalifah beliau saw, Jibril as, menyampaikan wahyu terakhir ini...
Ied Ghadir, merupakan hari raya pengangkatan dan penetapan seorang khalifah, setelah fitri, diujilah seorang insan dengan kurban...sehingga dirinya akan mampu menapaki maqam(tingkat=wilayah) ketauhidan murni...
Ied Ghadir merupakan hari dimana setiap insan mampu menjabat tangan wakil Tuhan dan Rasul-Nya...Ali bin Abi Thalib.
Ied Ghadir merupakan hari setiap jiwa terbebaskan dari belenggu kekotoran Tauhidi murni.
Ied Ghadir adalah hari pesta akbar nan abadi...18 Zulhijjah....ied ghadir yang dilupakan...., pesta yang dilupa........?

Tidak ada komentar: