Sabtu, 23 Februari 2008

Perhitungan (Hisab)

"Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi mereka pada hari kiamat." (al-Kahfi: 105)
Pada hari kiamat, manusia yang akan dihisab dibagi menjadi empat bagian. Pertama, kelompok yang akan dimasukkan kedalam surga tanpa hisab. Mereka itulah orang-orang yang mencintai ahlul bait dan tak melakukan dosa serta mati dalam keadaan bertaubat.
Kedua, kelompok yang merupakan kebalikan dari kelompok pertama. Mereka itulah orang-orang yang dimasukkan ke neraka jahanam tanpa hisab. Al-Quran menerangkan keadaan mereka;
"Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi mereka pada hari kiamat." (al-Kahfi: 105)
Merekalah orang yang mati dalam keadaan tidak beriman. Mereka masuk neraka tanpa hisab karena amal perbuatannya sama sekali tidak berharga.
Ketiga, kelompok yang akan dihisab pada hari kiamat dan penghisaban mereka akan memakan waktu panjang. Namun, lantaran amal baik mereka lebih banyak daripada perbuatan jeleknya, mereka akhirnya akan dimasukkan kedalam surga. Lamanya waktu hisab sesuai dengan kadar dosa yang dilakukannya didunia, seperti yang dikatkan Rasul saw kepada ibnu Mas`ud, "Seseorang akan menunggu seratus tahun dalam satu dosa," Rasul saw tidak menyebutkan jenis dosa tersebut agar orang-orang mukmin berhati-hati terhadap semua dosa dan takut akan lamanya perhitungan.
Keempat, kelompok yang perbuatan jeleknya lebih banyak daripada perbuatan baiknya. Andai syafaat dan taufik Allah melindungi mereka, maka mereka akan tergolong orang yang selamat dan masuk surga. Jika tidak, mereka akan dihukum dineraka dengan siksa nan pedih, sampai mereka suci dari kotoranmaksiat. Setelah itu, ia akan dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga. Ya, manusia yang memiliki sedikit iman dihatinya, ia tidak akan abadi dineraka. Kecuali, orang kafir yang menentang.
Maksudnya, dihari kiamat ia akan dimasukkan kedalam surga bukan lantaran banyaknya amal baiknya. Dan syarat masuk surga adalah iman kepada Allah dengan segenap tanda-tanda-Nya. Pabila seseorang tidak beriman kepada Allah, bagaimana mungkin akan melihat surga?
Dikisahkan dalam kitab Bihar dari Imam Ja`far al-Shadiq dari ayahnya bahwa Rasulullah saw bersabda; "Bacakanlah talqin atas orang mati diantara kalian dengan la ilaha ilallah. Sebab, sesungguhnya orang yang perkataan kahirnya adalah la ilaha ilallah akan masuk surga." Dalam riwayat lain, dikatakan, ia akan melihat Rasulullah saw sesaat ketika nyawanya akan dicabut.
Tak diragukan lagi, maksud ucapan la ilaha ilallah pada saat kematian adalah bahwa ia mati dalam keadaan beiman kepada Allah. Kalau memang mulutnya tak mampu mengucapkan itu disaat kematiannya, namun hatinya tetap beriman, maka cukuplah itu dengan kesaksian hatinya.
Karya; Prof. Dasteghib, Hari Kebangkitan(Al-Maad), halaman 112-113(192 halaman) penerjemah; Hasan Basri
Penerbit; Penerbit Cahaya
Jl. Siaga Dharma VIII, no; 32
Pasar Minggu-Jakarta Selatan

Tidak ada komentar: