Kamis, 20 November 2008

Keutamaan Keakhiran

Dari pertama kali dikumpulkannya seluruh mahluk suci dan mulia, satu hal yang dimenjadi pemicu terbuktikannya bentuk kekafiran dan ketaatan. Hal ini merupakan kunci sebagai kekafiran murni dan ketaatan sejati, walaupun kekafiran itu dibungkus dengan eloknya dari luar, namun ketika hal ini diajukan padanya, kekafiran itu akan tercuat dahsyat seterang mentari dan bahkan segelap hitamnya arang.
"Kepemimpinan, keimamahan, atau kekhalifahan......."
Seluruh hal selalu berhubungan dengan hal ini, sehingga adalah kerancuan berfikir bila hal ini tidak menjadi pokok kebutuhan bagi tatanan alam yang juga merupakan bagian hidup manusia. Kepemimpinan adalah merupakan suatu sistem yang sangat dibutuhkan oleh manusia, walau dirinya hidup seorang diri.
Kepemimpinan ada 2 macam dari segi pembentukannya,
1. Kepemimpinan Sosial
Dimana kepemimpinan ini terbentuk akibat hubungan antar manusia, dan manusia pulalah yang menentukan syarat atau kriteria bagi yang berhak mendudukinya, sehingga diperlukan usaha dan persaingan didalam memperoleh kedudukan ini.
2. Kepemimpinan Ilahiah
Kepemimpinan ini dibentuk oleh sang pencipta, sehingga hanya Diri-Nya yang menentukan siapa yang berhak dari hamba-Nya untuk menduduki kedudukan ini, jadi Dia pulalah yang memilih sang pemimpin ini, sehingga bagi yang tidak mengakui kepemimpinan hamba yang dipilih-Nya mempunyai akibat yang sama dengan tidak mengakui Diri-Nya. Repotnya, kepemimpinan jenis ini sungguh teramat sulit, karena dibutuhkan banyak hal untuk bisa mengetahui kebenaran dari sang pemimpin. Kemampuan daya pikir otakpun tidak menjamin bagi seseorang untuk bisa mengenalnya, walau dari ayat sakti dan maha sakti sang pencipta selalu menegaskan dan menekankan bila akal adalah dasar dalam mengenali tanda2 hamba terpilih-Nya.
Kemimpinan dalam fungsinya ada 2 bentuk,
1. Kepemimpinan yang bersifat menampakkan atau menunjukkan suatu masalah didalam kehidupan tanpa memberi jalan penyelesaian.
2. Kepemimpinan yang bersifat menampakkan atau menunjukkan permasalahan, namun juga menunjukkan suatu pemecahan bagi kemudahan sang umat.

Tidak ada komentar: