Senin, 24 September 2007

Keislaman para nabi dan rasul

Allah SWT, menjelaskan kepada nabi-Nya terhadap Diri-Nya. Serta mengajarkan bila kekasih, pujaan dan letak keridhaan serta tujuan Diri-Nya mencipta mahluk adalah Ar-Rasul Muhammad saw.

Allah SWT, telah mengajarkan kepada nabi Adam as akan ajaran islam, dan dirinya diperintahkan untuk mengajarkannya kepada anak cucunya, baik mengenai tauhid, kenabian dan kerasulan Muhammad saw sebagai rasul dan nabi terakhir, shalat, zakat, kurban, maupun puasa.Jadi nabi Adam as adalah penyebar agama Islam yang pertama kepada manusia didunia dan keIslaman yang dibawakan nabi Adam as kepada umatnyapun telah sempurna, sesuai dengan waktu dan kemampuan akal mereka dizaman itu.

Seluruh nabi adalah beragama Islam dan ajaran keislaman merekapun telah sempurna, sehingga Allah SWT menyuruh nabi dan rasul-Nya untuk menyebarkan dan mengajarkan kepada manusia terhadap kebenaran dan kesempurnaan ajaran Islam yang dibawanya dan Allah SWT, menempatkan didalam ajaran nabi dan rasul-Nya suatu beban, yakni beban dosa bila yang menyangkal kenabian dan ajaran sang nabi dan beban pahala (ridha-Nya) bila sang umat mengikuti dan melaksanakan yang diperintahkan sang nabi-Nya.

Penyampaian ajaran dari nabi dan rasul kepada umatnya disesuaikan dengan kebutuhan umatnya terhadap permasalahan sang umat yang mereka hadapi. Sehingga tampak bila wahyu dari Allah SWT itu turun secara bertahap, dan seorang nabi tiadalah mungkin kan sedia menzalimi hak setiap mahluk, yakni mengesampingkan hukum alam. Jadi, setiap nabi dan rasul selalu mengutamakan berjalannya hukum alam daripada suatu mu`zizat.

Rasulullah Muhammad saw, adalah nabi dan rasul penyempurna. Namun bukan berarti bahwa para nabi dan rasul didalam ajaran keislaman yang diembannya tidak sempurna. Rasulullah saw adalah rasul dan nabi yang menutup sistem kenabian dan kerasulan serta penurunan wahyu, yang dengan penutupan itu Allah SWT menggantikan suatu sistem baru yang didalam kitab suci-Nya disebut:"Khalifah".

Rasulullah saw, dalam misinya telah berhasil membentuk sistem tersebut, dengan melantik seorang manusia sempurna yang menguasai seluruh ilmunya, dan yang tiada pernah menundukkan diri dihadapan berhala. Pengganti Rasulullah saw, adalah orang yang diabadikan didalam kitab mulia nan agung dan suci, Al-Qur`an Al-Karim dengan penyucian diri mereka dari seluruh dosa dan bibitnya, ketika dalam peristiwa yang diabadikan oleh kitab agung itu sendiri, yakni:"Mubahalah".

Karena Allah SWT, menetapkan kesempurnaan nikmat dan agama Islam, dimasa kenabian dan kerasulan nabi Muhammad saw dan sehingga Rasulullah Muhammad saw dinyatakan sebagai" Penyempurna".

Dengan pelantikan seorang khalifah-Nya dari nabi-Nya, maka Allah SWT-pun menyatakan kesempurnaan dan keridhaan-Nya terhadap keberhasilan sang nabi-Nya dalam melaksanakan seluruh perintah-Nya, walaupun manusia pilihan Allah dan rasul itu sendiri ditentang oleh umat sang nabi saw. Surat al-Maidah ayat 3

"Hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan atasmu nikmat-Ku dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu".

Tidak ada komentar: