Selasa, 28 April 2009

Nabi vs Khalifah

Nabi merupakan manusia yang telah ditetapkan oleh Tuhan untuk mengemban suatu tugas dalam menjaga keseimbangan alam serta menampakkan keilmuan terhadap kesucian ruhani setiap akal, baik dengan dibekali kitab suci(wahyu tertulis) maupun hanya sekedar wahyu lisani.
Nabi juga dipilih manusia, agar manusia yang mengakui keberadaan nabi dari Tuhan tersebut dalam setiap yang diamalkan atau difikirkan seseorang menjadi memiliki arti atau bermakna, baik itu berakibat dalam bentuk dosa maupun pahala. Namun tidak berarti, seorang nabi harus mendapat pengakuan dari manusia lain, karena ketika dirinya berada atau lahir, adalah telah berstatus sebagai seorang nabi, walaupun seluruh manusia tidak mengakuinya, tetap sang nabi adalah manusia pilihan atau ketetapan Tuhan sebagai Nabi-Nya. Tinggal sang manusia itu sendiri, mampu tidak untuk mengetahui bahwa seseorang itu sebagai nabi dari Tuhan..? Atau bahkan dirinya malah menjadi penentang sang nabi Tuhan...? Yang pasti...jabatan kenabian seorang Nabi, tidak atas dasar 50.00000000000000000001% dari jumlah umatnya alias suara terbanyak.
Dengan kekuasaan untuk menetapkan fikih(hukum), baik melalui kitab maupun wahyu lisani, yang mengikat setiap keberadaan akal(mahluk), sehingga yang tidak tunduk padanya berakibat bersemayam dineraka jahanam dan abadi menikmati siksaan yang tak mampu dilintasi atau digambarkan oleh akal.
Khalifah dalam hal ini hanya tidak mendapati wahyu kitab, khalifah memiliki seluruh kualitas sebagaimana nabi zaman....yang menetang khalifah Tuhan, pasti akan berada abadi didalam neraka, walau penentang khalifah tersebut setiap detik dan hembusan nafas serta seluruh waktu dan bahkan anggota tubuhnya diperuntukkan berzikir dan bersembah sujud kepada Tuhan sang pencipta bahkan walaupun memiliki kecintaan tak terukur terhadap Nabi Tuhan. Khalifah adalah jelas, tidak memiliki kitab suci, melainkan melestarikan kitab suci dari sang Nabi yang menetapkannya sebagai Khalifah(pengganti) sang Nabi...

Tidak ada komentar: